Satu - dari Fat untuk Nona

Sepenggal kisah .. 
... Dari Fat Untuk Nona ...



" Apa kabar, Non?"

"Oh ayolah,Fat. Tak ada kalimat lain atau sepenggal kata lain?"


Fat tidak menjawab setelahnya. Fat bernyanyi,sebuah lagu kesukaan mereka berdua (banda neira-sampai jadi debu).. 


"Fat, kamu tau ini membuat ketidaknyamanan antara kita dan semesta?"

"Aku ga tau,Non. Bingung"

"Fat, Ayolah. Semesta menunggu kita"

"Sudah,Non. Jangan berbicara, dengarkan saja semesta kita"

"Fat, tol.."

"Sssttt, Non"


Mereka berdua merebahkan pikiran mereka dengan semesta. Diatas vespa berjalan dengan pemandangan langit malam yang sebenarnya menyejukkan tapi tak selaras. Fat fokus mengendarai vespanya dan Nona menahan tangis untuk segala ketidakpuasan semesta. 

"Sunyi itu indah,Non. Kau hanya perlu diam lalu pikirkan hal yang menyenangkan. Jangan menangis, Non. Kau tak cantik dilihat dari kaca spion ku ini. Tersenyum, Non. Tunjukkan kecantikanmu pada semesta yang congkak"

"Fat,seberapa lama lagi kita menjadi penjelajah? Berkelana yang kita tak pernah temu tujuannya. Aku sedikit lelah untuk kesia-siaan ini. Apa keyakinanmu itu, Fat"

"Begini,Non. Kalau katamu kita ini adalah penjelajah yang sedang bersia-sia,aku tidak setuju, kita berjelajah dengan tujuan,untuk tujuan kita akan bertemu. Bersabar,Non. Jangan menyerah untuk semesta yang congkak"

Nona menangis,walau sudah diingatkan tidak menangis. Tapi untuk hal sesulit ini, Fat mengizinkannya.

"Aku mencintai kamu,Non. Jika diizinkan" dalam hati Fat.







*n
Jakarta, 25 Juni

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer